RM.id Rakyat Merdeka – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mulai kelihatan hasilnya. Saat ini, sudah banyak proyek yang mau rampung. Melihat perkembangan seperti ini, senyum Presiden Jokowi semakin lebar.
Dua hari terakhir, Jokowi kembali kunjungan kerja ke IKN Nusantara. Jokowi tiba di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis, (29/2/2024). Kehadirannya, untuk peletakan batu pertama (groundbreaking) sejumlah proyek.
Tidak cukup keliling satu hari, Kepala Negara memutuskan bermalam di IKN dan lanjut memantau proyek pada Jumat (1/3/2024) pagi. Jokowi memulai harinya dengan sarapan rebusan jagung, sukun, dan pisang goreng, plus segelas teh hangat.
Sekitar pukul 07.40 WITA, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mulai beranjak dari tempatnya untuk meninjau sejumlah proyek yang mulai dikerjakan hingga memantau pekerjaan yang sudah setengah jadi. Tampak mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono.
Hadir juga Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, hingga Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil.
Jokowi dan rombongan pertama kali memantau langsung pembangunan lapangan upacara dan Istana Presiden di kawasan IKN, yang bakal digunakan untuk Upacara Peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024.
Lapangan upacara dan Istana Presiden posisinya berdampingan. Dari kejauhan sudah tampak bangunan Istana Presiden yang megah dan di sisi depannya ada lapangan rumput hijau yang luas. Masuk lebih dekat, ada sebuah tangga menuju kompleks Istana. Posisinya menjadi titik tertinggi bangunan yang menghadirkan pemandangan luas IKN dengan patung Garuda sebagai simbolnya.
Para menteri yang ikut dalam kunjungan tampak kagum dengan proses pembangunannya. Raut wajahnya ceria, karena sebentar lagi bisa ramai-ramai menggunakan Istana dan lapangan ini untuk upacara kemerdekaan.
Tak cuma memantau Istana baru, Jokowi juga meletakkan batu pertama pembangunan Gedung BPJS Kesehatan dan melakukan seremoni penyelesaian akhir hunian Aparatur Sipil Negara (ASN) dan personel Pertahanan Keamanan (Hankam).
Sebanyak 12 tower hunian dijadwalkan selesai pada Juni mendatang, diikuti 21 tower tambahan pada September, dan 14 tower lagi pada November. Total keseluruhan akan ada 47 tower yang selesai pada akhir November 2024.
Presiden juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bankaltimtara dan Gedung Telkom Smart Office. Dalam kegiatan ini, Jokowi juga berkunjung ke Pusat Komando (Command Center) IKN dan studio mini TVRI yang lokasinya bersebelahan. Kedua bangunan ini sudah mulai beroperasi.
Jokowi gembira proses pembangunan sejumlah proyek IKN hampir rampung. Untuk Istana Presiden, saat ini sudah mencapai 74 persen. Menurut Jokowi, pembangunan Istana bertujuan agar bangsa Indonesia mempunyai gedung hasil karya sendiri, bukan peninggalan kolonial.
“Kita bangun sendiri dengan bahan-bahan produk kita sendiri. Dilakukan oleh anak-anak bangsa sendiri dan ini akan menimbulkan sebuah kebanggaan, harga diri,” ucapnya.
Jokowi mengaku sering menerima pujian dari tamu pemimpin negara lain saat berkunjung ke Istana Kepresidenan. Namun, mantan Wali Kota Solo ini tidak merasa bangga karena bangunan istana yang ada di Jakarta, Bogor, Cipanas, hingga Yogyakarta merupakan peninggalan kolonial Belanda.
Oleh karena itu, Jokowi menekankan pembangunan Istana Presiden di IKN yang dikerjakan bangsa sendiri bakal memiliki kebanggaan. Ia pun mengajak masyarakat datang langsung ke IKN dan melihat transformasi pembangunannya.
“Mungkin yang belum pernah ke IKN, tolong ke Istana dilihat, kita ini, IKN ini seperti apa ke depannya, akan terjadi transformasi seperti apa. Akan kelihatan kalau Bapak/Ibu naik ke tempat tertinggi, di Istana,” ujar Presiden.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengungkapkan, pembangunan struktur bangunan utama Istana Presiden telah mencapai 74 persen. Saat ini pihaknya tengah berfokus pada pemasangan baja serta bilah-bilah sayap patung Garuda yang menjadi bagian penting dari konstruksi.
“Saat ini bilah-bilah ini sudah terpasang 1.282 dari 4.650, jadi kira-kira sepertiganya. Kami harapkan nanti untuk sayap burung Garuda ini bisa selesai di akhir Maret ini,” ujar Diana.
Selain itu, Diana menekankan pentingnya pembangunan Kantor Presiden yang ramah lingkungan dan cerdas, di samping pembangunan interiornya. Diana berharap, Kantor Presiden di IKN bisa selesai dan fungsional pada Juni nanti.
Meskipun dalam pembangunannya menemui kendala, terutama terkait logistik dan pemasangan baja dan bilah, Diana tetap optimistis pembangunan akan selesai tepat waktu dan bisa digunakan untuk upacara pada 17 Agustus 2024. “Saya masih optimistis untuk bisa selesai, fungsional, tapi nanti masih ada sedikit-sedikit tambahan, mungkin untuk lanskapnya,” ungkapnya.
Dia berharap, Kantor Presiden baru ini menjadi ikon IKN, terutama dengan adanya patung burung Garuda yang menjadi simbol infrastruktur di tengah Kota Nusantara. “Burung Garuda di sini juga sayapnya lebar, ini berada di tengah-tengah Kota Nusantara dan ini nanti akan berada di tempat yang tertinggi, hingga ini yang dinanti-nanti untuk ikon Ibu Kota Nusantara,” tandasnya.