Jakarta, CNBC Indonesia – China memberikan sanksi kepada lima perusahaan industri pertahanan Amerika Serikat (AS). Ini sebagai tanggapan atas “tindakan salah besar yang dilakukan oleh AS”.
Hal ini diumumkan Kementerian Luar Negeri China Minggu, dikutip RT Senin (8/1/2024). Langkah tersebut dikatakan sebagai tindakan balasan terhadap keputusan Washington yang melanjutkan penjualan senjata baru ke Taiwan serta memberikan sanksi sepihak kepada bisnis Beijing.
“Dengan berbagai dalih palsu, AS merugikan kepentingan kedaulatan dan keamanan China, merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan,” bunyi pernyataan kemenlu China.
“China sangat menyesalkan dan dengan tegas menentang hal ini dan telah melakukan demarkasi serius terhadap AS,” tambahnya.
Perusahaan-perusahaan Amerika yang terkena dampak sanksi baru ini adalah BAE Systems Land and Armament, Alliant Techsystems Operation, AeroVironment, ViaSat, dan Data Link Solutions. Tindakan tersebut termasuk membekukan aset perusahaan dan melarang organisasi dan individu China yang bekerja untuk perusahaan.
Beijing mendesak AS untuk mematuhi prinsip satu China dan tidak memasok senjata ke Taipei. Kemlu China menambahkan bahwa akan ada “respon yang kuat dan tegas” jika Washington terus menerapkan itu.
Perlu diketahui, AS sebelumnya memang menyetujui penjualan senjata senilai US$300 juta (sekitar Rp 4,6 triliun) ke Taipei bulan lalu. Ini menjelang pemilihan presiden dan parlemen Taiwan pada 13 Januari, di mana Wakil Presiden Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa menjadi kandidat terdepan.
Sebelumnya pada tahun 2023, pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengizinkan juga mengizinkan transfer militer langsung sebesar US$80 juta ke Taiwand. Menurut Reuters, ini biasanya diberikan untuk negara-negara yang merdeka.
AS sending sebenarnya mengakui satu China. Namun AS telah menjadi pendukung utama Taiwan.
Bagi China, Taiwan adalah wilayahnya dan berhak untuk melakukan reunifikasi dengan kekerasan jika Taipei secara resmi mendeklarasikan kemerdekaan. Melansir lagi Reuters, Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Presiden AS Joe Biden pada November 2023 bahwa Taiwan adalah masalah terbesar dan paling berpotensi berbahaya” dalam hubungan bilateral kedua negara. https://ditanggung.com/