Jakarta, CNBC Indonesia – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi Jepang Hari Tahun Baru, 1 Januari terus bertambah. Per Senin (8/1/2023), setidaknya 161 orang dinyatakan tewas.
Mengutip AFP, pihak berwenang juga mengatakan 103 orang masih hilang. Sebelumnya setelah gempa dengan magnitudo 7,5 merobohkan bangunan, memicu kebakaran besar dan memicu gelombang tsunami setinggi lebih dari satu meter di wilayah tengah Ishikawa.
Proses evakuasi dan pengiriman bantuan juga masih dilakukan. Sekitar 2.000 orang masih terisolasi di mana sebagian lain kekurangan pasokan listrik atau berada di tempat penampungan darurat yang penuh sesak.
Dilaporkan bagaimana semenanjung Noto paling parah terkena dampaknya. Dalam dua hari terakhir, wilayah tersebut juga diselimuti salju, dengan beberapa wilayah menerima salju lebih dari 10 sentimeter (empat inci) dalam semalam, sehingga membuat operasi semakin sulit.
Evakuasi juga terganggu karena hujan lebat yang turun. Sekitar 18.000 rumah tangga di wilayah Ishikawa masih tanpa listrik pada hari Senin sementara lebih dari 66.100 rumah tangga tanpa air pada hari Minggu.
Menurut laporan media lokal, kekurangan juga terjadi di penampungan. Dari 28.800 orang yang mengungsi di tempat penampungan pemerintah, banyak juga yang tidak memiliki air, listrik, dan pemanas yang memadai.
“Kematian akibat bencana harus dicegah dengan cara apa pun. Saya ingin memperbaiki lingkungan yang buruk di tempat penampungan,” kata Gubernur Ishikawa Hiroshi Hase kepada lembaga penyiaran NHK.
“Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan, dan menjangkau masyarakat terpencil,” ujar Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida kepada laman yang sama.
“Pemerintah telah menerjunkan berbagai helikopter polisi dan pemadam kebakaran” serta kelompok kecil pasukan yang berjalan kaki untuk menjangkau komunitas terpencil,” ujarnya.
Jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya. Namun sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan karena peraturan bangunan yang ketat yang diterapkan selama lebih dari empat dekade.
Tapi banyak bangunan yang berusia lebih tua. Ini terutama di komunitas yang menua dengan cepat di daerah pedesaan seperti Noto.
Sebelumnya, negara ini dihantui oleh gempa raksasa tahun 2011 yang memicu tsunami, menyebabkan sekitar 18.500 orang tewas atau hilang. Termasuk menyebabkan bencana nuklir di pembangkit listrik Fukushima. https://madusekali.com/