3 Hal Berbeda di Debat Capres Ketiga, Gegara Gibran Bikin Heboh?

Jakarta, CNBC Indonesia – Ada tiga hal yang berbeda dalam debat capres ketiga pada Minggu malam (7/1/2024) antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. KPU sepertinya mengubah format debat capres merespons keramaian yang menyusul debat cawapres yang lalu.

Debat cawapres antara Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD memicu perdebatan sengit di publik soal beberapa aturan dan format debat. Perdebatan soal mikrofon, singkatan, dan podium pun meramaikan media sosial.

Perubahan pertama adalah kewajiban bagi para peserta debat untuk melontarkan pertanyaan yang jelas, terutama jika menggunakan singkatan. Capres yang menggunakan singkatan saat bertanya ke capres lain, harus memaparkan kepanjangan dari singkatan tersebut.

Pada debat cawapres, Gibran dua kali melontarkan pertanyaan singkat tanpa memberikan konteks kepada lawan debatnya. Pertama, Gibran meminta pendapat Mahfud MD soal carbon capture and storage. Kedua, Gibran meminta pendapat Muhaimin soal “SGIE” tanpa menjelaskan kepanjangannya.

Perubahan kedua adalah penggunaan podium untuk para peserta debat. Pada dua debat sebelumnya, para peserta debat capres cawapres 2024 dibiarkan bebas untuk bergerak di seluruh panggung. Di debat ketiga, penyelenggara menyediakan podium untuk setiap capres, yang dilengkapi dengan sebuah mikrofon.

Mikrofon di podium ini adalah bagian dari perubahan ketiga dalam format debat KPU.

Dalam debat ketiga, hanya ada dua mikrofon yang tersedia untuk para capres. Mikrofon pertama terpasang di podium, sedangkan mikrofon kedua adalah jenis mikrofon genggam yang bisa menjadi alternatif.

Penggunaan tiga jenis mikrofon dalam debat cawapres 2024 dipermasalahkan oleh mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Roy Suryo. Roy Suryo mengunggah cuitan di sosial media Twitter dengan akun @KRMTRoysuryo1.

Dia melontarkan kecurigaan dengan menyebut Gibran dibantu oleh seseorang saat debat berlangsung karena 3 mikrofon yang disinyalir salah satunya mengirimkan ‘contekan’.

“Kemarin sdh saya duga, untuk menghindari cheating, Sebaiknya next KPU ADIL. Kenapa si No 2 ini sampai gunakan 3 (tiga) MIC sekaligus: 1. Clip-on, 2. Hand-held & 3. Head-set ? Apa gunanya juga ada earphone? Siapa yang bisa feeding ke telinganya ? Mengapa 2 Calon yang lain beda?,” cuitnya, dikutip Senin (25/12/2023).

Tudingan Roy Suryo sudah dibantah oleh KPU dan stasiun televisi penyelenggara debat. Stasiun TV penyelenggara menyebut ketiga cawapres memang mengenakan 3 mikrofon. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi jika ada salah satu mikrofon yang tidak menyala.

“Pemakaian tiga lapis devices ini juga telah menjadi standar yang makin banyak dipakai penyelenggara siaran live event prominen sebagai bentuk kewaspadaan bilamana terjadi malfungsi alat saat acara berlangsung,” jelasnya.

Adapun, 3 lapis mikrofon yang dimaksud, antara lain: pertama, mikrofon skin tone countryman yang menempel di pipi melalui cantolan telinga dan kabelnya melingkar di belakang leher peserta serta transmitter bodypack yang dipasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.

Kedua, clip-on bodypack yang menempel di baju, juga dengan transmitter bodypack yang dipasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta. Ketiga, mikrofon tangan WHM (wireless handheld microphone) diletakkan di tiap podium peserta. https://tehopeng.com/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*